Bahaya yang Mengintai Jika Plastik Jadi Bungkus Makanan
![]() |
Ilustrasi makanan dalam plastik. (Pexels.com/Claudia Gonzalez) |
Plastik
sudah bukan barang yang asing bagi kehidupan sehari-hari. Penggunaan plastik
sudah merambah ke setiap hal yang menemani keseharian aktivitas manusia. Mulai
dari bangun tidur hingga tidur lagi, kehidupan makhluk di bumi selalu berkutat
dengan plastik termasuk sebagai bungkus makanan.
Plastik
sebagai pembungkus makanan sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir setiap makanan dibungkus dengan plastik. Plastik memang
bahan yang cocok untuk mencegah bocor atau tumpah. Namun demikian, rupanya ada
sesuatu yang harus diwaspadai dari penggunaan plastik sebagai bungkus atau
wadah makanan.
Di sana ada
bahaya kesehatan yang mengintai dari kebiasaan membungkus makanan pakai plastik
sekali pakai. Tentu saja bahaya bagi lingkungan sudah tak bisa dihindari.
Ditambah lagi bahaya bagi kesehatan tubuh yang hampir tidak disadarai oleh
mayoritas manusia di bumi.
Bahaya
Membungkus Makanan Panas dengan Plastik
Ketika membeli
makanan baik di warung makan atau pedagang kaki lima, sering kita saksikan
makanan dibungkus dengan plastik sekali pakai. Praktik ini sudah sangat umum
dilakukan hingga menjadi habit yang sejatinya berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sebisa
mungkin kita harus menghindari penggunaan plastik untuk membungkus makanan,
terutama jika makanan dalam keadaan masih panas. Hal ini dikarenakan plastik
terbuat dari berbagai macam bahan kimia berbahaya, di antaranya adalah BPA atau
Bhisphenol A.
Artinya,
membungkus makanan panas ke plastik hanya akan memindahkan komponen berbahaya
tersebut ke makanan yang kita makan. Plastik yang mengandung BPA bisa
menyebabkan gangguan kesehatan. Di antaranya ialah penurunan kesuburan pria
maupun wanita. Plastik juga mengandung PS atau Polystyrene yang bisa jadi
pemicu pertumbuhan sel kanker. Kandungan PVC atau Polyvinyl Chlorida pada
plastik pun juga tak kalah berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Dengan berbagai bahaya yang mengintai tersebut, masihkah Anda berpikir untuk tetap menggundakan plastik sebagai pembungkus makanan?
Bahaya Makanan Kemasan Plastik bagi Kesehatan
Kesadaran masyarakat tentang bahaya makanan berkemasan plastik bagi kesehatan masih sangat minim. Padahal sebagian besar jenis plastik kemasan makanan mengandung komponen berbahaya bagi kesehatan tubuh. Terlebih jika dilakukan secara berulang-ulang setiap hari, hal ini tidak menutup kemungkinan bahan berbahaya itu bisa masuk ke dalam tubuh dan memicu masalah kesehatan serius. Berikut penyebab masalah kesehatan yang muncul dari makanan berkemasan plastik:
1. Kandungan BPA yang Berbahaya
Hampir
sebagian besar plastik yang digunakan untuk botol minuman kemasan, makanan
kaleng dan botol minum bayi mengandung BPA (bisphenol A). Bahan kimia yang satu
ini paling umum terdeteksi di dalam tubuh manusia.
Makanan
yang dibungkus dengan plastik sangat rentan tercemar kandungan BPA. Bahan kimia
ini bisa masuk ke tubuh dan ikut aliran darah. Jika sudah mencapai jumlah
tertentu, bahan ini bisa merusak fungsi hormon tubuh, terutama hormon estrogen.
Tak hanya itu, BPA juga diduga menjadi pemicu pertumbuhan kanker, masalah daya tahan, mempercepat pubertas, obesitas yang berisiko diabetes, dan perilaku hiperaktif. Bahaya sekali, bukan
2. Plastik Mengandung Ftalat yang Berbahaya
Sebagaimana
halnya BPA, kandungan ftalat pada plastik juga membahakan kesehatan tubuh.
Bagaimana tidak, ftalat dapat mengganggu fungsi hormon testosteron. Sebuah
percobaan yang dilakukan pada hewan uji, bahan kimia ini jika terkumpula dalam
jumlah tertentu di tubuh diduga dapat menghalangi fungsi testosteron di tubuh.
Hal ini dapat memengaruhi organ reproduksi pria dan organ lainnya.
Kadar
ftalat yang menumpuk di tubuh juga menyebabkan kualitas sperma pria dewasa
menurun. Pengaruh bahan kimia ini juga dapat dilihat pada ibu hamil karena
meningkatkan risiko kelainan minor organ reproduksi pada anak laki-laki.
Kita juga perlu waspada dengan bahan kimia lain selain kedua komponen di atas, yaitu PVC (polyvinyl chloride). Dalam kadar tertentu di dalam tubuh, bahan kimia ini bisa meningkatkan risiko kanker, cacat lahir, gangguan pencernaan hingga gangguan fungsi hati.
Solusi Kurangi Bahaya Plastik Bungkus Makanan
Begitu bahayanya penggunaan plastik sekali pakai sebagai bungkus makanan. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mengurangi bahaya yang mengintai tersebut. Berikut ada beberapa solusi untuk mengurangi bahaya plastik kemasan makanan:
1. Pakai Wadah Plastik yang BPA Free
Solusi untuk mengurangi bahaya plastik pada bungkus makanan ialah dengan menyiapkan wadah sendiri. Ketika membeli makanan, usahakan untuk membaca wadah sendiri yang terbuat dari kaca maupun stainles. Bisa juga menggunakan bahan plastik namun yang sudah BPA free.
2. Jangan Memanaskan Makanan dengan Plastik!
Memanaskan makanan dalam kondisi dibungkus plastik sangatlah berbahaya. Kandungan BPA dalam plastik bisa berpindah ke makanan dan masuk ke tubuh hingga ikut aliran darah. Maka pindahkan ke tempat lain untuk memanaskan makanan. Mungkin bisa juga memilih bahan plastik yang didesain untuk bisa dipanaskan di microwave. Lebih bagus lagi dengan memindahkan makanan ke atas piring kaca sebelum dipanaskan.
3. Perhatikan Tanda Label pada Wadah Plastik
Sebagai
upaya menghindari bahaya plastik pembungkus makanan, sebaiknya kita harus jeli
dengan tanda label pada wadah plastik. Sebaiknya hindari wadah plastik yang
terdiri dari tanda label angka 3 dan angka 7. Angka 3 menandakan bahwa plastik
mengandung PVC, sementara angka 7 menandakan bahwa plastik terbuat dari bahan
yang mengandung BPA.
Solusi yang paling aman ialah dengan membeli wadah makanan yang sudah BPA free dan digunakannya ketika membeli makanan di luar.
4. Cegah Makanan Kalengan
Siapa
sangka makanan kalengan rupanya juga menyimpan bahaya yang jarang disadari.
Sebaiknya berpindahlah ke makanan beku atau makanan segar. Sebab makana
kalengan rentan sudah terpapar BPA. Makanan kalengan juga mengandung banyak
natrium yang tidak baik untuk kesehatan. Langkah ini adalah solusi untuk menuju
pola makan sehat dan meminimalisir munculnya penyakit serius.
Susu kaleng ternyata juga tidak baik untuk bayi Anda. Sebaiknya hindari kemasan susu kalengan untuk mencegah dampak buruk dari kemasannya. Berikan susu eksklusif pada bayi Anda atau gunakan susu formula buruk tidak berkemasan kaleng agar kandungan di dalamnya tidak berubah.
Penulis: Arini Sa’adah