Realitas Semu Yang Menjebak Manusia
PAWELING.COM - Mungkin anda akan merasa senang ketika mendapatkan nilai A, perasaan akan merasa bahwa diri anda sudah menjadi orang pintar....
PAWELING.COM - Mungkin anda akan merasa senang ketika mendapatkan nilai A, perasaan akan merasa bahwa diri anda sudah menjadi orang pintar. Tetapi apakah tidak terpikirkan jika nilai A hanyalah simbol semata, apakah tidak terpikirkan sudah pantaskah nilai A diberikan pada anda.
Apakah memang pengetahuan anda sudah pantas untuk diberikan nilai A. Jika anda tidak merasakan hal-hal yang diatas tadi, maka berarti anda sudah terjebak pada realitas semua. Realitas yang hanya mengunggulkan simbol daripada esensinya.
Hal yang semacam itu kemudian oleh tokoh filsuf prancis dinamakan dengan simulakra. Simulakra adalah konstruk pikiran imajiner terhadap sebuah realitas, tanpa menghadirkan realitas itu sendiri secara esensial. Bisa juga diartikan sebagai instrumen yang mampu merubah hal-hal yang abstrak menjadi konkrit atau malah sebaliknya.
Lalu apa hubungannya nilai A dengan realitas semu, sebenarnya ketika adanya nilai itu hanyalah simbol dari pemikiran anda yang bagus, sehingga diberikan simbol A sebagai wakil dari realitas bahwa anda pintar. Tetapi kemudian nilai A tersebut lambat laun menjadi realitas itu sendiri.
Jadi yang dikejar bukan lagi ilmu pengetahuan agar berfikir lebih bagus, tetapi yang dicari hanyalah nilai A. Sehingga nilai A yang abstrak kemudian menjadi konkrit, sebaliknya pengalaman, proses pencarian ilmu yang konkrit kini menjadi abstrak. Menjadi wakil dari realitas nilai A.
Realitas semu atau simulakra tidak hanya pada perkara nilai saja, cara pandang manusia pada masa ini cenderung terjebak pada cara pandang simulakra tadi. Hal ini terjadi karena manusia sebagai subjek beralih menjadi objek.
Contohnya adalah manusia sebagai subjek harusnya bisa mengontrol apapun yang ada di luar dirinya. Tetapi hal tersebut berbalik, semua yang seharusnya menjadi objek dari manusia kini menjadi subjek dan manusia menjadi objeknya.
Hal tersebut menjadikan manusia harus menyesuaikan dengan objek (trend baju, mobil, hp dan kebutuhan manusia lainnya) agar eksistensinya terlihat. Dan karena lebih mencari eksistensi dari objek maka manusia tidak peduli lagi pada realitas dirinya yang sejati.
Manusia sudah tidak perduli lagi bagaimana caranya mendapatkan mobil, mendapatkan hp dan lainnya. Yang paling penting adalah bagaimana saya mendapatkan hp tanpa berfikir cara mendapatkannya. Terlebih kegunaan dari mobil, hp, dan lainnya tersebut sudah diperhatikan lagi oleh manusia.
Kegunaan barang-barang objek (mobil, hp, pakaian, dan lainya) sudah tidak penting, yang menjadi penting adalah bagaimana saya mendapatkan objek tadi agar dilihat oleh manusia lainnya sehingga saya bisa eksis. Di sinilah manusia mulai terjebak oleh simulakra.
Sebagai manusia yang sejati, seharusnya kita melihat terlebih dahulu apa kebutuhan kita, kebutuhan memiliki hp, fungsinya untuk apa. Jika kita masih mementingkan fungsi menuruti trend, jadi ketika ada merk hp baru maka langsung dibeli. Maka sebenarnya kita masih terjebak pada pola pemikiran simulakra.
Memahami realitas semu dari manusia memang sangat sulit dan harus dibedah dengan teliti. Oleh karena itulah saya tidak akan terlalu banyak memberikan pengantar ini. Yang paling penting dalam tulisan ini adalah paham tentang pengertian simulakra, beserta contoh-contohnya.
Setelah itu anda bisa membaca pada tulisan yang selanjutnya, tetapi pahami dahulu tulisan di atas sambil ngopi.
Penulis : Lohanna Wibbi Assiddi
Nilai A tidak lantas membuat orang lain menjadi pintar. Tapi setidaknya nilai A menunjukkan kalo seseorang itu bekerja keras dan berusaha.
BalasHapusApakah bekerja keras boleh disebut simulakra?
Yang menjadi soal adalah karena tujuannya bukan untuk memahami dan menjadikan orang lebih bijak karena ilmunya bertambah. Tetapi karena mereka hanya memburu nila A, sementara pemahaman dikesampingkan, dalam arti sederhana, mereka hanya menghafal agar bisa menjawab soal-soal yang diberikan dosen, tanpa memahaminya.
HapusNilai A tidak lantas membuat orang lain menjadi pintar. Tapi setidaknya nilai A menunjukkan kalo seseorang itu bekerja keras dan berusaha.
BalasHapusApakah bekerja keras boleh disebut simulakra?