Cita-citaku Dan Prilaku Positif

PAWELING.COM - Sudah 20 hari, tapi puasa masih hanya sekedar rutinitas tidak makan pada waktu fajar hingga maghrib. Hal itu saya rasakan ketika ternyata selama 20 hari tidak ada hal-hal menarik yang sudah saya lakukan. 

Tapi sebenarnya bukan tidak ada sama sekali. Ada dua hal yang sedikit menarik dalam puasa ini. Pertama adalah sudah hampir selesainya kewajiban saya, dan kemarin setelah mengadakan acara GUSDURian. Walaupun begitu tujuan saya untuk mengurangi perut buncit masih belum kelihatan hasilnya. 

Beberapa hari yang lalu. Salah satu teman saya memberikan sebuah tips untuk menghilangkan perut buncit. Pertama ketika sahur jangan terlalu kenyang makannya, dan minum air putih yang banyak. Kemudian untuk berbuka juga jangan banyak-banyak. Maka beberapa hari ini saya mencoba mempraktekkannya, walaupun belum terlalu maksimal. 

Setidaknya masih ada 10 hari lagi untuk melakukan usaha agar perut buncit lekas hilang. Selama itu, masih ada juga kesempatan untuk melakukan hal yang positif, bermanfaat untuk sesama. Namun demikian rentang waktu yang masih ada sebaiknya kita manfaatkan, jadi tidak melulu tentang menghilangkan perut buncit. 

Salah satunya adalah dengan merefleksikan semua pikiran yang ada untuk hal positif. Tapi ada yang perlu digaris bawahi, melakukan hal-hal yang positif itu tidak semuanya dibenarkan. Seperti ketika anda mengaji, ini adalah kegiatan positif. Tapi ketika dilakukan sepanjang hari selama 7 hari akan ada sisi negatifnya. Jika mungkin anda telah menikah, dan ngaji selama 7 hari, maka ada sisi anda tidak memberikan nafkah pada keluarga. 

Maka dari itulah, berperilaku positif itu harus dilakukan sesuai porsinya. Jangan mentang-mentang karena itu adalah hal positif maka bisa dilakukan seenaknya. Seperti perut buncit di atas tadi, menghilangkan perut buncit memang bagus, dari sisi kesehatan mungkin juga bagus. Dan dari sisi penampilan akan juga terlihat lebih enak untuk dipandang. Tetapi ketika menghilangkan perut buncit dengan jalan paksaan, maka inilah yang tidak baik.

Penulis : Lohanna wibbi