Kisahku dengan nenek di depan toko modern

Sumber foto : https://suluhpergerakan.org Paweling.com- Beberapa saat lalu saya kebetulan mampir ke Indomaret, sebagai salah satu toko denga...

Sumber foto : https://suluhpergerakan.org


Paweling.com-
Beberapa saat lalu saya kebetulan mampir ke Indomaret, sebagai salah satu toko dengan konsep modern yang menerapkan gaya kapitalis. Yang saya tahu tentang suatu barang dengan konsep modern adalah kebersihan dan juga cepatnya dalam bertransaksi. Begitu pula dengan Indomaret, belum genap 5 menit sahabat saya sudah keluar mengajak untuk pulang.

Tapi tulisan kali ini tidak akan membahas lebih jauh tentang konsep modern maupun konsep kapitalisme. Saya akan membahas pengalaman selama 5 menit, di tinggal sendirian di luar Indomart tersebut. Seperti umumnya toko-toko modern yang memiliki emperan untuk duduk sekedar melepas lelah atau menunggu orang yang sedang bertransaksi di dalamnya.

Tapi saya tidak juga duduk di emperan tersebut, saya berdiri di samping motor sambil memandang nenek-nenek yang sedang duduk samping saya. Memang citra dari toko modern yang bersih itu tidak sepenuhnya benar. Masih banyak pengemis di depan toko-toko modern. Dan nenek tadi, awalnya saya kira sebagai pengemis.

Setiap pengunjung di panggilanya, saya kira itu untuk meminta uang sekedarnya saja. Tapi ternyata salah, nenek tersebut meminta bantuan untuk membelikan sesuatu. Mungkin membelikan minuman, atau makanan, saya tidak tahu.

Selama 5 menit, banyak orang lalu lalang, entah keluar dari toko atau masuk ke dalam toko tersebut. Dan semuanya dipanggil oleh nenek-nenek itu tapi tidak ada yang peduli. Orang-orang berjalan cepat, para pembeli masuk kedalam toko, kemudian menyelesaikan transaksi, lalu keluar dan pulang.

Orang-orang melakukannya dengan cepat seolah-olah mereka diburu oleh waktu, mungkin juga tidak mau membuang-buang waktu walau itu hanya sebentar saja. Nenek yang saya bicarakan tadi masih saja memanggil orang-orang agar mau membantunya. Tapi semuanya tidak peduli, seolah tidak ada sosok nenek tersebut.

Ada sebagian orang yang berpaling pada nenek tersebut dan hanya tersenyum padanya. Salah satunya adalah saya. Tapi bukan tidak mau membantunya, saya mencoba mengamati nenek tersebut memang benar-benar membutuhkan pertolongan atau hanya berpura-pura.

Kebiasaan saya untuk melihat dahulu orang tersebut benar-benar meminta tolong atau berpura-pura, merupakan hal yang tidak baik sebenarnya. Setidaknya teladan yang telah diberikan dari manusia agung Muhammad.

Saya yakin 100% ketika beliau menemukan situasi seperti yang saya alami tadi pasti langsung menolongnya tanpa berpikir terlebih dahulu.  Salah satu orang yang saya temui dan mungkin dia akan berlaku seperti Nabi Muhammad adalah kekasihku. Dahulu dalam situasi yang sama, tapi berbeda tempat.

Kala itu di depan ATM bank ada ibu-ibu meminta tolong, kekasihku langsung menolongnya tanpa berfikir ibu-ibu tersebut berpura-pura atau benar-benar membutuhkan pertolongan.

Dan jika Nabi Muhammad tiba-tiba hidup kembali dan melihat umatnya, tentu Beliau pasti akan mengkritik para umatnya yang berjalan terlalu terburu-buru seolah-olah diburu oleh waktu, yang mengakibatkan tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Peradaban modern yang mengharuskan orang berlaku serba cepat mungkin mengakibatkan mereka tidak paham lingkungan sekitarnya. Menjadi manusia Individualis, dan hanya mementingkan dirinya sendiri.***AS

 


Related

Paweling 5568014304751968803

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item