Oleh-oleh ngopi, dan pesan politik sang si politikus

Paweling.com- Hari ini kita masih merasakan ganasnya virus covid 19, data yang kami himpun korban covid-19 bukannya turun tapi terus mengala...



Paweling.com-Hari ini kita masih merasakan ganasnya virus covid 19, data yang kami himpun korban covid-19 bukannya turun tapi terus mengalami peningkatan. Dengan bertambahnya korban setiap harinya maka tidak mengherankan jika banyak masyarakat ketakutan.

Nyatanya kebijakan pemerintah memberlakukan new normal tidak sepenuhnya berhasil, ini sebenarnya bukan murni kesalahan dari pemerintah tapi memang warga Indonesia belum siap jika disamakan dengan warga Negara maju lainnya. Ini bisa kita lihat ketika new normal secara resmi dilakukan oleh pemerintahan baik daerah atau pusat, saat itu tempat-tempat wisata, tempat hiburan langsung bukan, dan menariknya banyak warga antusias.

Warga membludak pada tempat-tempat tadi, bepergian antar daerah juga sudah tidak terlalu ketat peraturannya, akibatnya muncul klaster-klaster baru di berbagai daerah. Ada kejadian menarik akhir-akhir ini, pemerintah mengeluarkan wacana untuk melangsungkan pemilihan kepala daerah sesuai dengan waktunya, pada Desember nanti.

Putusan ini memang terbilang aneh, memang walau memang masih lama, masih 3 bulan lagi, tapi sebaiknya kita sebagai manusia mempunyai payung sebelum terjadinya hujan. Terlebih dengan meningkatnya jumlah korban covid-19, mungkin sebaiknya pemerintah menunda terlebih dahulu pemilihan kepala daerah tersebut. Ada baiknya fokus dahulu pada virus covid-19 agar tuntas dengan sendirinya.

Tapi saya tidak akan membicarakan hal tersebut, yang akan saya tulis adalah hal-hal konyol di saat sedang pemilu, baik pemilu kepala daerah, pemilu Gubernur atau ketika sedang memilih Presiden. Dari tahun ke tahun hal tersebut di ulang oleh paslon-paslon dalam pemilu.


Ingin memajukan daerah yang dipimpinnya

Jika kita sering melihat debat paslon, atau ketika mereka sedang berkampanye, maka yang sering terdengar adalah “saya akan memajukan (kota/kabupaten A) agar masyarakatnya sejahtera. Pertanyaannya adalah bagaimana mereka (paslon) jika terpilih akan memajukan daerahnya jika batas dari masing-masing daerah sudah diatur sedemikian rupa di dalam undang-undang. Maka itu menjadi hal yang tidak mungkin terjadi.

Mengentaskan kemiskinan

Merupakan janji kampanye yang begitu populer, tapi menurut saya itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Orang kaya dan miskin itu adalah sunnatullah, tidak akan mungkin dalam satu wilayah semua orangnya kaya raya. Coba anda cek di berbagai negara maju, pasti ada beberapa persen orang yang hidup dalam kemiskinan.

Hidup itu ada dua macam hitam dan putih, ada miskin dan kaya, ada tua dan muda, semuanya berpasang-pasang jadi tidak mungkin di daerah ada orang kaya saja.

Sebenarnya masih banyak diksi tidak tepat ketika digunakan untuk kampanye, tapi yang perlu diingat adalah para paslon tidaklah begitu memahami arti karta yang mereka ucapkan. Seperti memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini juga kerap didengar oleh masyarakat ketika paslon berkampanye.



Yang menjadi pertanyaan, sejahtera bagaimana, karena kata sejahtera tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Pada setiap kepala manusia kata sejahtera memiliki artinya sendiri. Orang A bisa saja mengartikan sejahtera adalah memiliki rumah besar dan uang banyak. Kemudian Si B mengatakan sejahtera adalah ketika dia bisa hidup dalam ridho Tuhannya. Sementara si C mengatakan sejahtera adalah ketika bisa menikmati makan yang enak-enak, dan masih banyak definisi sejahtera di masing-masing kepala orang.

Dan disinilah sulitnya, janji kampanye mensejahterakan rakyat tersebut seperti apa, apakah sejahtera versi Si A, atau Si B, atau C. Mungkin yang dimaksud oleh paslon adalah sejahtera menurut versinya sendiri, dan sayangnya kita tidak tahu versi sejahtera menurut paslon, sehingga tidak bisa kita hakimi dia tidak menepati janji politiknya, karena mungkin sudah dilakukan janjinya, tapi tidak sesuai dengan sejahtera menurut kita.

Jadi sebagai orang kecil, tidak usahlah kita turut ikut dalam arus politik dengan menolak paslon A dan C, atau B. Karena semua paslon tersebut adalah benar, benar versi mereka. Tidak perlu bingung memikirkan politik, tapi pikirkanlah ketika pupuk untuk para petani mulai langka sehingga harganya mahal kembali. ***Wibbi

 

Redaksi Paweling.com menerima segala bentuk kritik dan saran, semua bisa anda lakukan dengan menghubungi kami lewat nomor kontak yang telah kami sediakan di kolom Profil paweling.

Bagi yang ingin ikut bergabung dalam linkaran paweling maka bisa klik https://chat.whatsapp.com/G0q2lDbpd2G584SOr2fi0e

Related

Paweling 7862355973303915566

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item